Apa Itu Female Orgasm?

Setelah kita melepas semua hal romantis dan suara jeritan kenikmatan, female orgasm sebenarnya hanyalah serangkaian kontraksi otot yang terjadi tanpa bisa dikontrol.

Tapi tidak seperti batuk atau sit-up, kontraksi saat orgasme terasa luar biasa menyenangkan.

Kamu tidak bisa mengatur bagaimana rasanya orgasme, sama seperti kamu tidak bisa mengatur bagaimana rasanya bersin.

Saat terangsang, tubuh perempuan dipenuhi hormon yang menyenangkan, dan pada puncaknya—saat orgasme—lebih banyak hormon bahagia mengalir deras.

Inilah momen tertinggi dari kenikmatan alami tubuh.

Selama orgasme, banyak perempuan bisa merasakan otot-otot di vagina, rahim, dan anus mereka berkontraksi.

Kadang, bagian tubuh lain seperti tangan dan kaki juga ikut merasakan efeknya.

Beberapa perempuan menggambarkannya seperti gelombang hangat yang menyapu tubuh mereka.

Yang lain merasa seperti kilatan listrik mengalir dari ujung ke ujung tubuh.

Ada yang tetap diam dan tenang saat orgasme, ada juga yang tubuhnya banyak bergerak.

“Saya merasa hangat, tubuh saya menegang, dan kadang wajah saya seperti kesemutan,” kata seseorang.

“Saya sulit bernapas, kadang menahan suara, kadang menggigil, dan tubuh saya terasa seperti tidak bisa digerakkan.”

Banyak perempuan menggambarkan orgasme sebagai pelepasan dari ketegangan luar biasa yang membangun perlahan sebelumnya.

Setelah klimaks itu terjadi, tubuh terasa rileks, hangat, dan damai.

Meskipun fase terangsang sebelum orgasme sudah menyenangkan, orgasme itu sendiri biasanya terasa lebih intens.

Sebagian besar female orgasm berlangsung antara tiga sampai lima belas detik.

Namun, ada juga yang bisa berlangsung lebih dari satu menit.

Ada orgasme yang besar dan kuat, ada juga yang hampir tidak terasa.

Setiap perempuan mengalami orgasme dengan cara yang berbeda.

Bahkan untuk perempuan yang sama, orgasme bisa berbeda setiap kali.

Orgasme itu seperti kepingan salju—tidak ada yang benar-benar sama.

“Saat orgasme, saya lupa segalanya—selama beberapa detik saya hanya fokus pada sensasi itu,” ujar seorang perempuan.

“Saya dulu mengira orgasme akan seperti di film, sangat mengguncang tubuh. Tapi saya belajar menikmati versi saya sendiri, dan ternyata itu juga menyenangkan.”

“Ada rasa seperti ingin buang air kecil, lalu gelombang kenikmatan menyapu tubuh saya dan semuanya terasa rileks,” kata yang lain.

Bagi sebagian perempuan, orgasme bisa terasa seperti momen spiritual, atau perasaan menyatu dengan pasangan mereka.

Orgasme bisa terasa seperti kilat yang menyambar tubuh, lalu dilepaskan lewat genital saat rangsangan terus diberikan.

“Coming” vs “Having an Orgasm”

Banyak orang bertanya-tanya apakah ada perbedaan antara “coming” dan “having an orgasm”.

Faktanya, kedua istilah ini bisa saling menggantikan.

Kebingungan biasanya muncul karena kata “come” sering digunakan untuk merujuk pada ejakulasi laki-laki.

Akibatnya, orang mengira “coming” hanya bisa digunakan jika ada cairan yang keluar.

Lalu mereka jadi bingung, apakah female orgasm juga bisa disebut “coming” walau tanpa ejakulasi.

Jawabannya: bisa.

Kalau seorang perempuan berkata, “I’m coming!”, itu artinya dia sedang orgasme.

Female ejaculation (ejakulasi perempuan) tidak ada hubungannya dengan istilah itu.

Jadi, jangan bingung lagi—coming dan having an orgasm adalah hal yang sama bagi perempuan.

error: Content is protected !!